28 Des 2011

AYAT-AYAT MENGENAI KEUTAMAAN INFAQ/SEDEKAH

AYAT-AYAT MENGENAI KEUTAMAAN INFAQ/SEDEKAH

“Kitab ini (Al Qur-an) adalah petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib dan mendirikan sholat dan menginfakkan sebagian dari yang telah Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka beriman kepada kitab yang diturunkan kepadamu dan kepada kitab-kitab sebelummu dan terhadap hari akhirat mereka yaqin. Mereka itulah orang-orang yang berada di atas petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Al Baqoroh,2:2-5)

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur atau barat itu suatu kebaktian (yang sempurna), akan tetapi sesungguhnya kebaktian (yang sempurna) orang yang beriman kepada ALLAH, dan kepada Nabi-nabi, serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil, orang-orang yang meminta-minta dan membebaskan hamba sahaya, dan mendirikan sholat serta menunaikan zakat.” (QS 2:177)

“Dan berinfaqlah di jalan ALLAH, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan. Dan berbuat baiklah, sungguh ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS2:195)

“Mereka bertanya kepadamu berapa banyak harta yang harus diinfakan? Katakanlah, apa yang lebih dari keperluan.” (QS2:219)

“Siapa yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH dengan pinjaman yang baik, maka ALLAH akan melipatgandakan balasan kepadanya berkali lipat. Dan ALLAH lah yang menyempitkan dan melapangkan rizqi, dan kepadaNYAlah kamu dikembalikan.” (QS2:245)

“Wahai orang-orang yang beriman! Infakanlah sebagian rizqi yang telah KAMI berikan kepadamu sebelum datang hari yang tiada jual beli lagi dan tidak ada persahabatan dan tidak ada lagi syafa’at (melainkan dengan izin ALLAH).” (QS2:254)

“Perumpamaan orang yang menginfakan hartanya di jalan ALLAH, adalah seumpama biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai berisi seratus biji. Dan ALLAH melipatgandakan (balasan) bagi siapa yang dikehendakiNYA, dan ALLAH Maha Luas karuniaNYA lagi Maha Terpuji.” (QS2:261)

“Orang-orang yang menginfakan hartanya di jalan ALLAH dan ia tidak mengiringinya dengan mengungkit-ungkit pemberian itu dan menyakiti (perasaan penerima); mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Dan tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak mereka berduka cita. Perkataan yang baik* dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakitkan. ALLAH Maha Kaya, Maha Penyantun.Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakan hartanya karena riya’ (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada ALLAH dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperole sesuatu apapun dari apa yang mereka kerjakan. Dan ALLAH tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” (QS2:262-264)
* = Perkataan yang baik, menolak dengan cara yang baik. Dan pemberian maaf ialah memaafkan tingkah laku yang kurang sopan dari peminta.

“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu*, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang faqir maka itu lebih baik bagimu; dan ALLAH akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. ALLAH Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS2:271)
* = Menampakkan sedekah agar dicontoh orang lain bukan untuk riya’

“Orang-orang yang menginfakan hartanya di waktu malam dan siang secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada ketakutan atas mereka dan tiada pula mereka berduka cita.” (QS2:274)

“ALLAH memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah* ALLAH tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa*” (QS2:276)
* = Memusnahkan riba ialah memusnahkan harta itu/meniadakan berkahnya. Dan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipatgandakan berkahnya.
*" = Orang-orang yang menghalalkan riba dan tetap melakukannya.

“Kamu tidak akan sampai pada kebaktian (yang sempurna) sehingga kamu menginfakan harta yang kamu cintai…” (QS. Ali Imron,3:92)

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.Yaitu orang-orang yang menginfakan (hartanya) di waktu lapang dan sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS3:133-134)

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bila disebut nama ALLAH bergetarlah hati mereka, dan bila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNYA, bertambahlah iman mereka, dan kepada Tuhannya mereka bertawakkal. Yaitu orang-orang yang mendirikan sholat dan menginfakan sebagian rizqi yang Kami karuniakan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang mukmin yang sebenarnya. Mereka akan memperoleh derajat-derajat (kehormatan) di sisi Tuhannya, ampunan dan rizqi yang mulia.” (QS Al-Anfal,8:2-4)

“Katakanlah kepada hamba-hambaku yang beriman, ‘Hendaklah mereka mendirikan sholat, menginfakan sebagian rizqi yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, sebelum datang suatu hari yang tiada jual beli dan persahabatan.” (QS Ibrohim,14:31)

“…dan gembirakanlah orang-orang yang taat (merendahkan diri di hadapan ALLAH), yaitu orang-orang yang bila disebut nama ALLAH bergetarlah hati mereka dan orang-orang yang bersabar atas apa yang menimpa mereka dan orang-orang yang mendirikan sholat dan menginfakan sebagian rizqi yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Al Hajj,22:34-35)

“Dan orang-orang yang memberikan pemberiannya sedang hati mereka takut, sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya. Orang-orang inilah yang bersegera kepada kebaikan-kebaikan dan merekalah yang lebih dahulu memperolehnya.” (QS Al Mu-minun,63:60-61)

“Dan janganlah bersumpah orang-orang yang mempunyai kemuliaan dan kelapangan di antara kamu bersumpah untuk tidak menyantuni kerabat-kerabat, orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan ALLAH, tetapi hendaknya mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa ALLAH akan mengampuni kamu? Dan ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nur,24:22)

“Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka (*untuk sholat malam), seraya mereka menyeru Tuhannya dengan perasaan takut dan penuh harap dan mereka menginfakan rizqi yang Kami berikan kepada mereka. Maka tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu berbagai kenikmatan yang menyenangkan hati sebagai balasan atas yang telah mereka kerjakan.” (QS As Sajdah, 32: 16-17)

“Katakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rizqi bagi siapa yang dikehendakiNYA di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendakiNYA. Dan apapun yang kamu infakan dari sesuatu, maka DIA menggantinya dan DIA sebaik-baik pemberi rizqi.” (QS Saba,34:39)

“Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab ALLAH, mendirikan sholat dan menginfakkan sebagian rizqi yang KAMI berikan kepada mereka secara diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi, agar ALLAH menyempurnakan kepada mereka pahalanya dan menambah kepadanya sebagian dari karuniaNYA. Sesungguhnya DIA Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathir:29-30)

“Dan orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya dan mendirikan sholat dan urusan mereka diselesaikan dengan musyawarah di antara mereka dan mereka menginfakan sebagian rizqi yang KAMI berikan kepada mereka.” (QS As-Syuro,42:38)

“Dan pada harta-harta mereka ada haq untuk orang-orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta.” (QS Adz-Dzariyat,51:19)

“Berimanlah kamu kepada ALLAH dan RosulNYA dan infakkanlah sebagian hartamu yang mana DIA menjadikan kamu sebagai ganti kepemilikannya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakan (sebagian) hartanya, bagi mereka pahala yang besar.” (QS Al-Hadid,57:10)

“Dan mengapa kamu tidak menginfakan (hartamu) di jalan ALLAH, padahal milik ALLAH pusaka langit dan bumi. Tidak sama di antara kamu orang yang menginfakan (hartanya) da berperang sebelum kemenangan (*futtuh Makkah). Mereka itu lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menginfakkannya dan berperang sesudahnya. Dan kepada masing-masing ALLAH janjikan (balasan) yang lebih baik. Dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Hadid, 57:10)

“Siapa yang memberi pinjaman kepada ALLAH dengan pinjaman yang baik maka ALLOH akan melipatgandakan balasanNYA dan baginya pahala yang mulia.” (QS Al Hadid,57:11)

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada ALLAH pinjaman yang baik niscaya akan dilipatkangandakan (balasan) bagi mereka dan baginya pahala yang mulia.” (QS Al Hadid,57:18)

“Dan (dalam hal ini juga ada hak-hak) bagi orang-orang (Anshor) yang menempati rumah (di Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka menyayangi orang-orang yang hijrah kepada mereka, dan di dalam dada mereka tidak ada suatu keinginanpun terhadap apapun yang telah diberikan (harta rampasan) kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka mengutamakan (Muhajirin) di atas (kepentingan) mereka walaupun mereka dalam kesusahan. Dan barangsiapa yang terpelihara dari sifat kikir, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (QS Ql Hasyr,59:9)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikanmu dari mengingat ALLAH. Dan barangsiapa yang berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan infakkanlah sebagian dari apa yang KAMI berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata, ‘Ya Tuhanku, kenapa tidak ENGKAU tangguhkan (kematian)ku kepada ajal yang dekat (beberapa saat saja) maka aku akan bersedekah dan jadilah aku termasuk orang-orang sholih’. Dan ALLAH tidak akan menangguhkan kepada seseorang apabila telah datang ajalnya. Dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Munafiqun,63:9-11)

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada ALLAH dan hendaklah (tiap-tiap) diri memperhatikan apa yang dipersiapkan untuk hari esok (Akhirat), dan bertaqwalah kepada ALLAH. Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan ALLAH, maka ALLAH menjadikan mereka lupa pada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasiq. Tidak sama penghuni neraka dengan penghuni Jannah. Penghuni Jannah itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Al Hasyr,59:18-20)

“Sesungguhnya harta-harta kamu dan anak-anak kamu adalah ujian. Dan di sisi ALLAH pahala yang besar. Maka bertaqwalah kamu kepada ALLAH menurut kesanggupanmu, dan dengarlah dan taatlah, dan infakanlah (harta)mu, itulah yang lebih baik bagi dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kebakhilan dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS At Taghobun,64:15-16)

“Jika kamu meminjamkan kepada ALLAH suatu pinjaman yang baik, niscaya DIA lipat gandakan (balasannya) bagi kamu dan DIA mengampuni kamu. Dan ALLAH Maha Mensyukuri lagi Maha Penyantun. Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS At Taghobun,64:17-18)

“Tegakkanlah sholat, tunaikan zakat, dan berikan pinjaman kepada ALLAH sebagai pinjaman yang baik (sedekah). Dan kebaikan apapun yang kamu perbuat untuk diri kamu, niscaya kamu memperoleh (balasannya) di sisi ALLAH, itulah sebaik-baik dan sebesar-besar pahala. Dan mohon ampunlah kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Muzammil:20)

“Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur (*nama suatu mata air di Jannah yang airnya putih dan baunya sedap serta enak sekali rasanya). (Yaitu) mata air (dalam Jannah) yang diminum oleh hamba-hamba ALLAH dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan, (sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhoan ALLAH, kami tidak mengharap balasan dan terimakasih darimu. Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah musam penuh kesulitan. Maka ALLAH melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan. Dan DIA memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) Jannah dan (pakaian) sutera. Di sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan. Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya. Dan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana Kristal, Kristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka). Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di Jannah) yang dinamakan Salsabil Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka mutiara yang bertaburan. Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (Jannah), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan besar. Mereka berpakaian dengan sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci). Inilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui (ALLAH). (QS Al Insan,76:5-22)

“Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan dirinya dan yang mengingat nama Tuhannya lalu dia sholat. Tetapi kamu lebih mengutamakan kehidupan dunia. Padahal akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS Al A’la,87:14-17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar